Bab 436
Merasakan sikap dingin Adera, Ferry tersenyum getir. Ini memang salah dia.
Setengah jam kemudian, keduanya masuk ke klub yang relatif pribadi di Kota Darley.
Setelah duduk, Adera memandang Ferry tanpa ekspresi.
"Pak Ferry, apa yang ingin kamu bicarakan dengan aku?"
Ferry memandangnya dan berkata dengan serius, "Adera, maafkan aku, kata-kata kasar yang kuucapkan di bangsal hari itu sudah menyakitimu. Aku akui aku mengejarmu dengan niat bermain-main pada awalnya, tapi dalam proses mengenalmu, aku tanpa sadar jatuh cinta padamu, kamu ...."
Adera langsung menyela, "Pak Ferry, kalau ini yang ingin kamu katakan, aku rasa aku nggak perlu dengar lagi."
Melihat Adera hendak bangun dan pergi, mata Ferry berkilat panik dan dia segera berkata, "Adera, kuharap kamu bisa memberiku kesempatan dan aku berjanji nggak akan membiarkanmu terluka lagi!"
Namun, setelah mendengar perkataannya, ekspresi wajah Adera tidak berubah sama sekali dan masih menatapnya dengan dingin.
"Pak Ferry, kita nggak berasal da
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link