Bab 402
Tidak ada emosi di mata Serina dan dia menatap Merina tanpa ekspresi, "Kalau kamu berbicara denganku, apa aku harus jawab?"
Merina tersedak dan menjadi semakin marah. Dia menggertakkan gigi dan berkata, "Tunggu saja kamu!"
Setelah mengatakan itu, dia berbalik dan segera pergi, tapi karena gerakan dia terlalu cepat, dia tiba-tiba tersandung dan terjatuh dari tangga.
"Ah!"
Sambil berteriak, Merina memegangi perutnya erat-erat, wajahnya memelintir kesakitan.
"Perutku sakit!"
Serina awalnya tidak ingin memedulikannya, tapi karena teringat dia sedang hamil sekarang, dia tetap menelepon ambulans.
Ada rumah sakit di dekat hotel ini dan ambulans segera tiba.
Melihat petugas ambulans membawa Merina pergi, Serina hendak pergi tapi dihentikan oleh seorang perawat.
"Kamu anggota keluarga, 'kan? Masuk ke mobil dulu, nanti dia harus mengikuti serangkaian pemeriksaan sesampainya di rumah sakit. Nggak bisa kalau nggak ada orang saat itu."
Setelah mengatakan itu, dia menarik Serina ke dalam ambulans be
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link