Bab 242
Suaranya dingin, setiap kata seolah keluar dari sela-sela giginya, dengan partikel es berjatuhan.
Tiba-tiba tubuh Serina membeku, lalu dia cepat-cepat berbalik, saat melihat orang yang berdiri di depan pintu kamar mandi itu memang Aldi, dia pun mengerutkan kening.
"Kenapa itu kamu?"
Aldi mencibir, "Sepertinya kamu kecewa karena itu aku? Siapa yang kamu harapkan?!"
Serina, "...."
Ketika dia tidak berbicara, Aldi mendekatinya selangkah demi selangkah, mencubit dagunya dan memaksanya untuk menatapnya.
"Katakan padaku, siapa yang kamu harapkan?"
Bahkan dia sendiri tidak menyadari bahwa nadanya penuh cemburu.
Serina melambaikan tangannya dan berkata dengan dingin, "Pak Aldi, apa kamu lupa bahwa kita sudah sepakat untuk nggak peduli dengan kehidupan pribadi satu sama lain, jadi siapa yang kuharapkan, itu sepertinya nggak ada hubungannya dengan kamu."
Aldi menatap wajahnya dengan dingin selama beberapa detik dan tiba-tiba tersenyum.
"Kamu benar, aku melewati batas."
Serina menatapnya dengan d
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link