Bab 22
Kilatan rasa malu melintas di wajah Merina, dia mengangguk dan berkata, "Baik."
Dia berjalan ke mobil dan berseru dengan manis, "Kak Aldi, semua orang menunggumu, ayo turun."
Di dalam mobil, Serina dan Aldi sedang berhadapan satu sama lain. Tiba-tiba, mereka mendengar suara lembut yang dibuat-buat dari Merina. Serina tak bisa menahan diri dan merinding sejenak, seakan seluruh tubuhnya diliputi rasa geli.
Dia memandang Aldi dengan setengah tersenyum, lalu dengan sengaja meniru nada bicara Merina dan berkata, "Kak Aldi, kekasihmu sedang melihatmu dari luar mobil, bisakah kamu melepaskan aku?"
Aldi mengerutkan kening lebih erat, menggertakkan gigi dan berkata, "Serina, bicaralah yang benar!"
Serina memutar bola matanya lalu berkata, "Kamu memegang tanganku seperti ini, sulit bagiku untuk berbicara dengan benar."
Setelah beberapa detik hening, Aldi melepaskan tangannya dengan ekspresi acuh tak acuh lalu berkata dengan nada dingin, "Keluar dari mobil."
Serina langsung membuka pintu mobil la
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link