Bab 1466
"Berbeda. Apa yang dimiliki sejak lahir dan apa yang bisa diperoleh sendiri dengan bekerja keras sangatlah berbeda."
Meski sudah bekerja keras, terkadang Sandara iri pada mereka yang dilahirkan tanpa harus khawatir tentang uang.
Serina mengangguk. "Memang benar."
Sandara tidak melanjutkan topik pembicaraan, memandangnya dan berkata, "Sepertinya kamu benar-benar sudah melupakan Aldi. Kalau nggak, kamu nggak akan begitu tenang melihatnya dengan wanita lain lagi."
"Semuanya sudah berlalu."
Saat mengatakan ini, nadanya tenang, tapi jari yang memegang pisau dan garpu menjadi memutih sesaat.
Setelah mereka berdua selesai makan dan istirahat sebentar, Sandara mengajaknya untuk berbelanja lagi.
Malam hari mereka baru pulang ke vila.
Serina langsung menuju sofa, benar-benar lelah karena berbelanja, bahkan lebih lelah daripada bekerja seharian.
Setelah melihatnya terlihat terlalu lelah, Sandara malah tertawa.
"Ada apa denganmu? Aku ingat kamu dulu suka berbelanja."
Serina menggelengkan kepalanya
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link