Bab 145
"Hmm."
Setelah mereka berdua selesai makan, dalam perjalanan mengantar Sandara pulang, Serina teringat panggilan telepon dari Aldi hari ini jadi dia berkata dengan santai, "Omong-omong, Albert mau mentraktirku makan malam hari ini."
Sandara mengernyit dengan kesal.
"Yang penting kamu abaikan saja dia. Aku sudah jelaskan bahwa aku nggak akan bersama dia lagi, tapi dia seperti penguntit yang nggak bisa kusingkirkan!"
Serina mengangguk, "Hmm, apa pun pilihanmu, akan kudukung."
Setelah mengantar Sandara pulang, Serina langsung kembali ke vila.
Aldi sedang duduk di ruang tamu, terlihat jelas lagi menunggunya.
Serina menghampiri dan duduk di sebelahnya, "Pak Aldi, kenapa tunggu aku?"
"Sebentar lagi Nenek akan berulang tahun. Apa kamu punya ide untuk hadiah ulang tahun Nenek?"
Serina terdiam sesaat, lalu mengangguk dan berkata, "Hmm, aku sudah pikirkan sebelumnya. Apa yang akan Pak Aldi berikan?"
Aldi mengernyit dan menatapnya, "Bukankah kita akan memberi satu hadiah bersama-sama?"
Kejutan me
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link