Bab 1334
Ruben tetap tersenyum. Dia berbalik badan dan meninggalkan aula perkabungan.
Yola menatap lurus pada sosok punggung Ruben. Tatapannya penuh kemarahan. Saking marah, tubuh Yola gemetar tanpa sadar.
"Yola, kamu pergi istirahat dulu."
Yola menoleh pada Aldi dan membentak, "Kakak, Ruben sengaja datang untuk membuat kita kesal. Bagaimana bisa Kakak diam saja?"
Akan tetapi, Aldi hanya menatapnya dengan ekspresi tenang. "Kamu capek, pergi istirahat dulu."
"Nggak mau! Masa kita hanya bisa pasrah diintimidasi Ruben?"
"Kamu mau bagaimana? Bertengkar dengan Ruben di acara pemakaman Ayah dan buat acara pemakaman ini menjadi bahan tertawaan?"
Mungkin karena suara Aldi terlalu dingin, Yola mundur selangkah tanpa sadar. Kemarahan di matanya juga berkurang banyak.
Yola menundukkan kepala. "Kakak, maaf .... Aku, aku sangat terpukul karena kematian Ayah dan nggak bisa menerimanya. Emosiku sedikit lepas kendali. Aku juga gampang kehilangan akal sehat."
Aldi mengelus kepala Yola karena dapat melihat kejen
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link