Bab 1268
"Di ... di sini ...."
Anak buah Rudi membawa Serina ke pabrik yang terbengkalai dengan wajah penuh ketakutan.
Bagaimanapun juga, sekarang pisau Serina ada di leher Rudi. Kalau Rudi mati, mereka semua tidak akan selamat.
Sesampainya di pintu kamar paling dalam, akhirnya orang tersebut akhirnya berhenti.
"Nyo ... Nyonya Besar Dhiera ada di dalam."
"Buka pintunya."
Serina terlihat dingin dan sama sekali tidak lengah.
Orang-orang itu tidak punya pilihan selain membuka pintu.
Akan tetapi setelah melihat adegan di dalam ruangan dengan jelas, raut wajah Serina menjadi sangat dingin.
Ternyata mereka membuat Nyonya Besar Dhiera pingsan di tengah ruangan.
Saat ini mata Nyonya Besar Dhiera terpejam rapat, wajahnya pucat pasi, bibirnya kering dan pecah-pecah, rambut berubannya juga acak-acakan.
"Cepat turunkan dia!"
"Baik! Baik ... aku akan segera menurunkannya!"
Setelah menurunkan Nyonya Besar Dhiera, pria itu tiba-tiba mengeluarkan pisau dari belakang dan menekannya ke leher Nyonya Besar Dhiera.
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link