Bab 1202
Suasana menjadi stagnan sesaat dan setelah hening beberapa saat, Serina menggelengkan kepalanya.
"Aku sudah nggak bisa membantu orang lain mengobati penyakit sekarang."
"Kenapa?"
Serina menggigit bibir bawahnya, menghela napas dan berkata, "Jangan bicarakan hal ini lagi. Aku akan memberitahumu perlahan ketika ada kesempatan di masa depan."
Melihat suasana hatinya sedang tidak baik, Lincy tidak terus bertanya, melainkan membicarakan topik lain.
Setengah jam kemudian, keduanya masuk ke bangsal Tommy.
Melihat Lincy, mata Tommy berkilat ragu.
"Siapa ini?"
"Ini juniorku, namanya Lincy. Aku memintanya untuk datang memeriksa kakimu dulu."
Mendengar hal itu, Tommy tampak terkejut. Dia tidak bisa mengasosiasikan gadis muda seperti itu dengan keterampilan medis yang luar biasa.
Tapi, demi Serina, dia tidak mengatakannya dengan jelas. Dia hanya mengangguk dan berkata, "Maaf merepotkan Nona Lincy."
"Nggak masalah, urusan Kak Serina adalah urusanku."
Setelah Lincy memeriksa kaki Tommy, dia mencatat
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link