Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 92

Jamal tidak merasakan hal yang sama. Pasangan Cecilia ini benar-benar mengubah persepsinya tentang orang tua. Dia sama sekali tidak bisa membayangkan bagaimana dulu Hania tinggal di rumahnya. Membayangkannya saja, hatinya selalu merasa tidak enak. "Nggak perlu ngomong gitu, aku masih ada urusan, kalo nggak ada lagi, aku tutup teleponnya." Setiap hari, jika Jamal tidak sempat menangani dokumen di kantor, dia akan memerintahkan Xena untuk mengatur dan mengirimkan soft filenya-nya. Setiap malam, Jamal akan tidur setelah menyelesaikan urusannya. Saat akan menutup telepon, Chiko tiba-tiba berteriak, "Jangan tutup dulu, ada beberapa hal yang harus aku ingatkan." "Apa?." "Tentang keluarga Sadendra ini, meskipun Hania nggak terlibat, aku beritahu, dalam hal ini berarti Hania benar, tapi selebihnya … kita nggak tahu." Takut Jamal marah, Chiko pun menambahkan, "Tentu saja, aku nggak berprasangka buruk pada Hania, hanya saja aku rasa orang tuanya yang begitu, selalu buat ulah ... singkatnya, lebi

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.