Bab 91
Nada dering ponsel yang tajam terdengar sangat tiba-tiba di kantor presiden dan juga mengganggu penjelasan dari Sekretaris Elma.
Sekretaris Elma mengerutkan kening, terlihat tidak senang.
CEO tersenyum ramah padaku dan berkata, "Nggak apa-apa, jawab saja teleponnya dulu."
Aku menutup telepon dan segera mengaktifkan mode hening.
Aku seorang pendatang baru tanpa pengalaman. CEO bersedia memberiku kesempatan ini untuk belajar. Ini adalah suatu kehormatan bagiku dan sesuatu yang tidak dapat didapatkan oleh orang lain.
Aku harus menghargainya dan jangan sampai mengecewakan mereka.
Aku berkata pada Sekretaris Elma, "Kak Elma, silakan lanjutkan."
Sekretaris Elma melirik CEO, lalu mengangguk padaku dan melanjutkan topik pembicaraan.
Rapat kecil itu berlangsung selama satu jam dan berakhir.
Aku menuliskan poin-poin penting yang dikatakan Sekretaris Elma, serta keterampilan berbicaranya.
Meski rapatnya hanya berlangsung satu jam, aku merasa mendapat banyak manfaat.
Ketika keluar dari kantor CEO,
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link