Bab 515
Ada suara rintihan yang tertahan.
Suara itu membuat hatiku menegang. "Carson?"
Orang itu tidak merespons, hanya berdiri di sana sambil berpegangan pada kerangka pintu.
Aku buru-buru meraba sakelar lampu di dekat pintu.
Ketika lampu di bangsal menyala, aku melihat Carson berdiri di depan pintu sambil memegang bagian dada dengan wajah pucat,
"Ah! Kamu kenapa? Aku tabrak lukamu tadi?"
Aku buru-buru maju dan memegangi Carson.
Carson menarik tangannya dengan marah. Dia memelototiku dengan ekspresi mata marah dan sedih.
Aku meminta maaf sambil mengamati luka Carson.
Samar-samar ada noda darah lagi di bagian dada carson.
Hatiku sangat perih. Aku menegurnya, "Ada luka di dada dan punggungmu. Kamu harusnya baring di kasur. Kenapa kamu turun malam-malam begini?"
Carson menarik napas, seperti sedang berusaha menahan emosi.
Carson menatap lurus padaku dan menggertakkan gigi saat berkata, "Aku sudah tunggu kamu seharian di kamar, seharian. Kamu tetap nggak tengok aku di atas."
Tebersit sedikit kese
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link