Bab 480
Pria itu awalnya sangat percaya diri, namun sekarang mungkin sudah tidak sabar, wajahnya penuh dengan kebencian.
Mendengar kata-katanya, aku justru tidak merasa sedih, malah merasa lega.
Aku menatapnya dengan ekspresi datar dan berkata, "Aku sudah bilang sejak awal, dia suka Riris, dia benci aku, dia nggak pikirkan aku."
"Kamu sendiri yang nggak percaya. Tentang foto yang kamu maksud, perempuan dalam foto itu pasti orang lain."
"Lagi pula, aku benar-benar nggak ingat ada hubungan apa pun dengan Carson di masa kecil."
Jadi, foto itu pasti salah.
Carman tersenyum dingin pada aku, "Jangan terlalu senang dulu, kalau dia nggak datang, yang mati cuma kamu."
"Terserah, Kalau nyawaku bisa kasih kamu kepuasan psikologis, ambil saja."
Sebenarnya, siapa yang tidak takut mati? Aku juga sangat takut, terutama sekarang aku sedang hamil.
Namun, aku juga tahu, makin aku menunjukkan ketakutan, dia akan makin senang, makin gila.
Jadi, aku hanya bisa menahan rasa takutku dan berusaha tampil seolah-olah t
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link