Bab 27
Aku mendongakkan kepala dengan kaget dan bertemu dengan mata Carson yang dingin.
Hatiku menegang. Aku bertanya dengan waswas, "Ke ... kenapa lagi?"
Carson memicingkan matanya yang tajam dan menghampiriku. "Kenapa rasanya kamu lumayan tertarik dengan 'ekstravaganza seni tari' ini? Jangan-jangan kamu juga berpartisipasi?"
"Nggak, nggak ..." sanggahku dengan tegas sembari menggelengkan kepala.
Carson mendengus. "Paling bagus kalau begitu. Itu bukan acara yang bisa kamu ikuti."
Aku kebingungan.
Itu hanya acara ekstravaganza seni tari, mengapa aku tidak boleh berpartisipasi?
Namun, aku tidak berani bertanya lebih lanjut pada saat ini.
Setelah memperingatkanku, Carson ditelepon lagi.
Sepertinya dari cinta sejatinya.
Carson menjawab telepon sembari berjalan ke arah jendela.
Nada bicaranya langsung menjadi lembut.
Aku menatap Carson. Timbul rasa cemburu lagi di hatiku.
Belum pernah Carson menggunakan nada bicara selembut itu padaku.
Aku pergi ke kamar mandi, tidak ingin mendengar Carson bercum
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link