Bab 25
Hatiku menegang.
Jangan-jangan Wilson si mulut besar itu sudah memberi tahu Carson bahwa aku akan berpartisipasi dalam ekstravaganza seni tari?
Ini bukan rahasia, tidak masalah jika diberitahukan kepada Carson.
Akan tetapi, Carson sangat labil dan sangat membenciku.
Jika Carson tahu, Carson mungkin tidak akan mengizinkanku untuk berpartisipasi.
Ini adalah kesempatan yang baik untuk menghasilkan uang, tidak boleh kulewatkan. Jadi, sebaiknya Carson tidak tahu saja.
Aku buru-buru menarik tangan Carson yang hendak menjawab telepon.
Carson melirik tanganku dan mengangkat alisnya. "Kenapa?"
"Hmm ...." Melihat nama yang terus menyala di layar ponsel Carson, aku tersenyum canggung dan bertanya, "Bisa nggak jangan kamu angkat?"
Tebersit kekagetan di mata Carson. Dia tersenyum seraya berujar, "Bisa, beri aku satu alasan."
"Hmm ...." Setelah berpikir sejenak, aku berkata, "Wilson itu playboy. Kalau telepon di jam begini, dia pasti ajak kamu ke luar."
"Aku nggak mau kamu pergi, nggak mau kamu ketu
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link