Bab 116
Aku langsung panik dan menangis.
Aku bertanya padanya lokasi rumah sakit, dia tidak memberitahuku tapi berkata akan datang menjemputku.
Aku duduk di depan halaman Keluarga Yoni sambil melamun.
Matahari semakin terik, padahal cuacanya sangat hangat tapi tubuhku malah terasa dingin.
Bagaimana kalau terjadi sesuatu pada Nenek, apa yang harus aku lakukan?
Aku takut bahkan sampai aku mati pun juga tidak bisa menebus dosa ini.
Tidak lama kemudian, Carman akhirnya pulang.
Dia turun dari mobil lalu berjalan menghampiriku sambil berkata, "Meisya, kenapa kau duduk di sini? Kau baik-baik saja? Kenapa wajahmu pucat sekali?"
Aku menggeleng dan bertanya pada dia, "Apa Nenek sudah keluar dari UGD?"
Carman menggeleng sambil berkata, "Belum."
Aku sedikit terhuyung ke belakang, tubuhku terasa semakin dingin.
Carman segera memelukku dan menghiburku. "Kau jangan khawatir, Nenek pasti akan baik-baik saja."
Dua tahun yang lalu, kondisi Nenek lebih parah dari sekarang tapi akhirnya dia terselamatkan juga.
Du
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link