Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Patah Kaki

"Wanita j*lang yang gila, apakah kamu merasa dirimu bisa keluar dari sini?" Melihat senyuman di wajah sopir dan Layla, hati Susanti merasa dingin, dia telah melakukan banyak kejahatan, dia sudah memiliki firasat yang kuat terhadap penampilan mereka ini, jadi dia segera mengambil ponsel dari tas dan bersiap untuk menelepon, ingin memberitahu Farida tentang dirinya yang kini sudah terperangkap, tetapi dia mendapat jawaban dari operator bahwa pulsa teleponnya sudah habis. Junaedi menatap Susanti sambil mencibir, "Aku telah menyuruh seseorang melakukan pemprosesan di nomor kamu. Pada saat ini, satu-satunya caramu yaitu memilih untuk menelepon polisi! Aku menunggumu menelepon polisi!" Bagaimana mungkin Susanti berani menelepon polisi? Melihat dia tidak berani menelepon polisi, Junaedi telah sepenuhnya yakin bahwa kematian Haryati memiliki hubungan dengannya. Dia mengambil batang besi dari sudut ruang kerja, selangkah demi selangkah mendekati Susanti. Susanti ingin melarikan diri, tetapi tan

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.