Meminta Pertanggungjawaban
Melihat bahwa tidak bisa berdiskusi dengan ibunya, Syarifudin membanting pintu dan pergi. Yuliana marah hingga sesak nafas, "Anak yang tak tahu balas budi, tunggulah kamu, aku harus menuntutnya, aku harus memberitahu mereka bahwa diriku tidak boleh diprovokasi."
Yuliana meminta pengacara untuk menuntut Ariyani. Ariyani dengan cepat menerima panggilan pengadilan. Fauzi segera menyewa seorang pengacara untuknya. Pengacara yang diundang Yuliana menunjukkan rekaman CCTV. Pengadilan percaya bahwa meskipun Ariyani tidak sengaja menyakiti Yuliana, tetapi hal tersebut tetap membuat Yuliana terluka parah, jadi dia harus menanggung kewajiban perdata dan pidana.
Namun, tetap disarankan agar mereka dapat menyelesaikannya secara pribadi, Syarifudin pergi ke Yuliana lagi. "Bu, Ariyani masih hamil, bahkan jika kamu tidak memikirkannya, kamu tetap harus memikirkan tentang anak yang ada di dalam perutnya, bukan?"
Sesudah Syarifudin mengatakan ini, Yuliana baru ingat. Ariyani sekarang adalah wanita hami
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link