Bab 84
Sesosok bayangan hitam jatuh di atas atap mobil. Sebilah pisau panjang di tangan diarahkan ke posisi Jenny.
Sorot mata Yasa memancarkan kemarahan. Dia melambaikan tangannya, dan energi spiritual seketika membunuh penyerang itu.
Namun, dalam waktu yang tertunda, pendekar pedang sudah menghilang ke dalam kegelapan malam.
"Menarik juga!" Yasa menendang batu yang menghalangi jalan, lalu kembali ke mobil. Saat itu, wajah Jenny sudah pucat pasi, jelas dia sangat ketakutan.
"Sudah selesai, aku akan mengantarmu pulang dulu!" Yasa menghidupkan mobil dan menuju kembali ke vila.
Jenny masih merasa ketakutan. "Yasa, apa mungkin ini balas dendam dari keluarga Khandara? Aku dengar Hans nggak pernah memaafkan orang. Kamu harus hati-hati!"
"Tenang saja!" Yasa tersenyum untuk menenangkan Jenny. "Saat ini, urusan penandatanganan sudah selesai. Krim anti penuaan dini juga sudah aku buat. Selanjutnya tinggal pengemasan. Lalu, kita bisa segera memasarkan produk itu."
"Oke!" Jenny mengangguk setuju, tetapi

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link