Bab 54
"Bunuh dia!" Sigit segera mengenakan pakaian dan berteriak dengan marah.
Semua orang pasti akan marah jika diganggu saat berhubungan intim.
Apalagi jika pengganggu itu adalah orang yang sangat mereka benci!
Pelayan sempat merasa ragu.
Dia terus berusaha mengunci posisi Yasa, tetapi sayangnya, selalu gagal. Mendengar perintah Sigit, dia tak berani menentang, hanya bisa memaksa untuk menyerang!
"Matilah!" teriak pelayan dengan merah.
Yasa mengangkat kaki dan menendang serpihan di lantai dengan ujung kaki.
Serpihan itu seketika menembus dahi pak tua itu, pelayan yang ganas nan kejam terkapar di tempat. "Tu … Tuan, cepat … larilah!"
Setelah mengucapkan itu, pelayan mengembuskan napas terakhirnya.
Raut muka Sigit berubah, dia akhirnya juga menyadari mengapa Yasa bisa muncul di sini.
Dia langsung mengambil pistol yang ada di bawah bantal dan mengacungkannya ke arah Yasa. "Dasar keparat! Berani-beraninya kamu membunuh pelayan keluarga Sagara! Kamu tahu apa artinya itu!"
Wajahnya tampak garang

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link