Bab 95
"Mulai sekarang pakailah headphone, jangan sampai seluruh lantai asrama mendengarnya!"
Willy dan Jared tiba-tiba tersentak lalu dengan mengatakan bahwa mereka tahu serta tidak akan melakukannya lagi.
Calvin ingin tertawa.
Kedua orang ini memang hebat. Kalau mau lihat ya lihat saja, kenapa harus mengeraskan suaranya.
"Baiklah, aku akan memeriksa asrama lain dulu."
Kata Ahmad sambil menepuk bahu Calvin dengan penuh arti lalu baru pergi.
Begitu Ahmad pergi, tiga orang lainnya menghela napas lega, merasa seolah-olah mereka telah merangkak kembali dari neraka.
Setelah itu terus berterima kasih kepada Calvin.
Mereka bertiga awalnya mengira bahwa Calvin agak pendiam, tapi sekarang mereka tidak lagi memiliki prasangka seperti itu sama sekali. Mereka semua menganggapnya sebagai tipe teman dekat yang dapat mereka ajak bicara.
Pikirkan tentang situasi sebelumnya. Mereka bertiga ketakutan setengah mati. Calvin bisa saja mengabaikan masalah ini, tapi mengambil inisiatif untuk menanggung kesalahanny
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link