Bab 61
Diam-diam merasa ternyata Calvin sangat luar biasa.
"Pura-pura pamer" lebih keren daripada "sok pamer".
"Tunggu apa lagi? Semuanya, silakan!"
Feryanto melambaikan tangannya sambil memperhatikan ekspresi mereka.
Meskipun Calvin telah memberitahunya pamer adalah sebuah penyakit, ternyata sekarang dia tidak ingin disembuhkan.
Ini jelas sangat keren.
Dengan ragu, para siswa memasuki pusat permainan video dan merasa seperti orang desa yang belum pernah melihat dunia luar.
Dekorasinya juga sangat berkelas, berkelas dan penuh nuansa masa depan.
Tata letaknya juga sangat cerdik, memanfaatkan seluruh ruang dengan baik tanpa membuat orang merasa sesak.
Pada dasarnya mesin-mesin tersebut baru dan sekilas bisa diketahui kalau mesin itu sangat mahal.
Ada juga banyak wanita cantik.
Masih ada banyak Nona Berseragam yang berpakaian memukau.
Feryanto berkata, "Teman-teman sekelas yang terkasih, sebenarnya pemilik kota game video ini adalah ...."
Wenda bertanya, "Kamu nggak akan bilang kalau tempat ini
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link