Bab 16
Di kediaman besar Keluarga Hisno.
Dena berjalan ke depan Arvin dan ingin membuka kancing kemejanya. Arvin langsung menahan pergelangan tangan Dena.
"Lepaskan!"
Wajah Dena sangat serius. Sekujur tubuhnya memancarkan amarah yang kuat.
Dena secara paksa membuka kancing kemeja Arvin. Terbersit keganasan di matanya saat melihat perban yang tebal di dada Arvin.
Nevi yang berdiri di samping juga melihat luka itu. Hatinya sangat perih. "Arvin, kamu masih mau membelanya terus?"
"Cerai, cerai sekarang juga. Keluarga Hisno nggak mau ada menantu seperti itu."
Sebelum Arvin bisa menjawab Nevi, Dena berteriak dengan marah.
Pada saat ini, semua orang di Keluarga Hisno sudah tidak menoleransi Teresa lagi.
Nevi menatap Arvin dengan sedih dan berlinang air mata. Ada rasa permohonan di matanya. Dia mengangguk tanpa mengatakan apa-apa.
Arvin mengernyit. "Hal ini nggak ada hubungannya dengan Sasa."
"Kamu masih membelanya?"
Dena mengetukkan tongkat ke lantai. Tubuhnya gemetar karena marah.
Arvin adalah ketu
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link