Bab 82
Josephine dengan cemas tiba di unit sewaan Rose dan meletakkan semua tas belanja dan kotak hadiah di sofa. Ia kemudian menepuk-nepuk dadanya yang masih merasakan sisa ketakutan.
Ia berkata pada Rose, “Kakak ipar, apa yang harus aku lakukan? Kakak curiga padaku. Ia mengirim seseorang untuk mengikutiku. Aku menabraknya di bawah tadi."
Ekspresi santai Rose tetiba menjadi pucat. Cangkir di tangannya bergetar hebat, "Kakakmu ada di bawah?"
Josephine melihat betapa Rose berubah menjadi pengecut dalam sekejap dan tertawa. “Kakak Ipar, kupikir kau satu-satunya orang di dunia ini yang tidak takut padanya dan bahkan berani bertengkar atau melawannya. Ternyata kau hanyalah macan kertas?”
Dengan rasa bersalah Rose berkata, “Kau tahu betapa kejamnya kakakmu di tempat kerja. Siapa yang melawan kakamu tidak pernah hidup dengan akhir yang baik. Kalau kakakmu tahu aku masih di sini, hanya dengan menghancurkanku tidak akan cukup untuk menghilangkan kebenciannya padaku."
Josephine menepuk pundaknya.
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link