Bab 241
Rose mengakhiri panggilan. Kewalahan di wajahnya terlihat jelas.
Sean memberinya segelas anggur merah sambil tersenyum.
"Minumlah. Kau mungkin bisa melupakan kekhawatiranmu untuk sementara waktu."
Rose mengambil gelasnya, tetapi ketika ia ingat bahwa Jay telah melarangnya minum setelah ia mabuk terakhir kali, ia meletakkan gelas itu di atas meja.
"Aku sudah berhenti minum," kata Rose terus terang.
Sean menatap mata Rose yang jernih dan berbinar. Ia ingat Rose menolak permintaannya yang tidak masuk akal saat mereka pertama kali bertemu. Prinsip pantang menyerah telah memberinya kesan abadi.
"Kenapa kau mencari pekerjaan?" Sean bertanya.
Rose sangat terkejut. Ia tidak menyangka Sean ingat kalau ia memintanya untuk mendapatkan pekerjaan beberapa hari yang lalu.
Rose berpikir sejenak dan menjawab, "Beberapa orang bekerja untuk bertahan hidup dan beberapa orang bekerja untuk kesenangan. Sedangkan untuk diriku sendiri, aku bekerja untuk membuktikan nilaiku kepada orang yang a
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link