Bab 2396
Zayne tersenyum cerah.
“Aku tidak akan mau menerimanya bahkan kalau kau memperkenankannya. Angeline tidak dalam keadaan sehat. Mungkin orang lain tidak memahaminya, tapi aku tahu lebih baik daripada orang lain setelah kehilangan satu organ, seseorang tidak bisa lagi menjalani kehidupan biasa. Bagaimana aku bisa tega membiarkan Angeline mengalami rasa sakitku?”
Jay berkata, “Jangan khawatir, Zayne. Aku pasti akan menemukan cara untuk membantumu menemukan ginjal yang cocok.”
Zayne tersenyum pahit.
“Aku tidak takut mati, Kakak. Josie tidak lagi memperhatikanku akhir-akhir ini dan aku menjalani hari-hariku dengan bingung. Setiap hari ketika aku membuka mata, hanya ada satu pikiran di benakku, yaitu aku harus menebus dan mendapatkan pengampunan Josie. Adapun tubuhku, aku sudah lama meninggalkannya.”
Jay berkata, "Masih ada harapan untukmu dan Josie."
Tetapi, Zayne tiba-tiba menunjukkan ekspresi panik dan berkata, “Lihat aku, Jay. Apa aku masih bisa membawa kebahagiaan bagi Josie dalam kea
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link