Bab 200
Rose memang penasaran kenapa Stephanie menjebaknya padahal tidak ada permusuhan di antara mereka.
Rose melirik Sean dan berkata, "Tunggu di sini. Aku akan mengantar anak-anak dan kembali secepat mungkin."
Ia menolak pergi dengan Sean karena takut orang lain akan salah paham tentang hubungan mereka.
Sean berkata dengan nada masam, "Kau pikir aku tidak cukup baik? Apa kau malu berjalan denganku?"
Rose menjawab lugas, "Aku khawatir rumor itu akan menyakiti anak-anak."
Sean sedikit terkejut setelah mendengar apa yang ia katakan, dan perasaan aneh berdesir di dalam hatinya.
Ia tergerak!
Sungguh merupakan berkah bagi anak-anak memiliki Ibu yang begitu perhatian.
Lagipula, ia tidak pernah merasakan kehangatan seperti itu dari orang tuanya sejak kecil.
Dari apa yang bisa ia ingat, orang tuanya selalu bertengkar tanpa henti di depannya sejak ia cukup dewasa. Ayahnya bekerja keras untuk mencari nafkah dan akhirnya memiliki hubungan dengan wanita lain. Ibunya mencurahkan seluruh pikirann
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link