Bab 133
Rose tercengang. Jay mendisiplinkan Robbie bukan karena porselen yang mahal atau karena kastil itu milik Jenson? Ia memeras setiap tetes jus otak yang dimilikinya, tapi ia tidak tahu alasan sebenarnya.
“Lalu kenapa kau menghukum Robbie? Ia masih anak-anak. Apa kau tidak khawatir ia akan melukai dirinya sendiri dengan ujung tajam dari pecahan porselen yang pecah saat kau memintanya untuk membersihkan kekacauan? Tuan Ares, jangan salahkan Robbie karena kesalahpahamanmu. Bahkan sebagai orang dewasa, aku tidak bisa memahami niatmu untuk menghukum Robbie," kata Rose dengan marah.
Alis di wajah tampan Jay berkerut dan tatapannya tiba-tiba dilapisi dengan keganasan haus darah.
Rose memandang pria yang tiba-tiba berubah menjadi menakutkan dan berbahaya. Indra keenamnya memberitahunya bahwa itu bukan pertanda baik.
“Aku punya alasan. Kesimpulannya, apapun yang terjadi kemarin tidak dilakukan dengan sengaja. Aku mencintai Robbie seperti aku mencintai Jenson. Rose, kalau kau berniat menggunak
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link