Bab 561
Sebelum Pandu sempat mengerang kesakitan, tubuhnya jatuh dengan keras ke lantai di tengah bunyi gedebuk. Pikiran Pandu menjadi kacau, seolah-olah diledakkan oleh bom. Seluruh tubuhnya sampai mati rasa.
Tubuh Pandu bergidik. Pandu mencoba untuk bangun, tetapi rasa sakit yang dahsyat membuatnya tidak berdaya untuk bangun. Pandu hanya bisa mendongakkan kepala. Dari sudut mata, Pandu melihat sebuah bayangan hitam datang ke arahnya. Lalu, pandangan Pandu menghitam. Kepalanya pusing, seolah-olah dipukul oleh palu.
Semua orang di samping terbengong, termasuk Javier dan Greg. Mereka menatap Jerry. Pada saat ini, pemuda yang tampak biasa itu seperti binatang buas yang membuat orang ketakutan.
Pandu berusaha untuk melawan di bawah kaki Jerry. Ekspresi sombong dan arogan di wajahnya tadi digantikan oleh kesakitan dan ketakutan yang tak berujung.
"Ah!" Pandu mengerang kesakitan. Suaranya menyiratkan penderitaan tak berujung.
Darah terus mengalir keluar dari mulut Pandu. Gigi-giginya juga tanggal.
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link