Bab 486
Mendengar hal itu, Meriska mengerutkan keningnya, dan tanpa bertanya lebih lanjut, dia segera bergegas pergi. Untungnya, kali ini dia tidak terlambat.
Dalam 'absensi' berikutnya, Andre tidak lagi menembakkan senjatanya, namun nasib orang-orang yang ditangkap tetap saja sangat tragis.
Ketika pintu ruang rapat terbuka, Andre hanya melirik ke arah Meriska, lalu perlahan-lahan menyimpan daftar nama di tangannya. Di wajahnya ada senyum tipis, tetapi sorot matanya sangat teguh.
Dia menatap orang-orang di bawah yang menatapnya dengan ketakutan dan berkata, "Saudara-saudara, sekarang masih ada waktu untuk pertimbangkan lagi. Kalau nanti sudah sampai di Pasukan Naga Perang, saat itu nggak akan semudah ini untuk keluar lagi."
Nada bicara Andre terdengar tenang, namun di balik itu terdapat ketegasan yang tak terbantahkan. Makna ancaman dalam kata-katanya membuat semua orang merasa gentar.
Andre meninggalkan ruangan tanpa menoleh ke belakang. Ketika melewati Meriska, dia hanya sedikit mengangguk s
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link