Bab 179
Saat telapak tangan Eslyn terus mengerahkan kekuatan, keringat dingin muncul di dahi Teddy. Teddy merasa jika Eslyn mengerahkan sedikit kekuatan lagi, tulangnya mungkin langsung patah.
Jerry yang berada di sebelahnya, menyadari ada yang tidak beres dengan Eslyn. Jerry dengan lembut meletakkan tangannya di bahunya dan berkata, "Lepaskan."
Nada suara Jerry lembut, gerakan tangannya memberi perasaan ringan dan lapang kepada orang-orang, tapi Eslyn tanpa sadar mundur dua langkah.
Eslyn yang perlahan-lahan menjadi tenang, sepertinya menyadari kesalahannya. Eslyn melirik Jerry seperti anak kecil yang melakukan kesalahan, menundukkan kepalanya, cemberut dan berhenti berbicara.
"Maaf, barusan adikku terlalu emosi. Mari kita bicara di tempat lain," ucap Jerry pada Teddy.
Namun, Teddy hanya tersenyum pahit dan menggelengkan kepalanya. "Nggak perlu, aku nggak terluka, kamu bisa pergi kapan saja."
Meskipun Teddy tersakiti, pikirannya masih sangat jernih.
Terlihat jelas dari tindakan Eslyn barusan
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link