Bab 29
Laura meletakkan tangannya di bahu Avery dan berkata, “Kamu lah putri dia, jadi dia nggak akan menyakiti kamu. Aku sama dia waktu dia baru pertama kali mulai perusahaannya. Waktu kami nikah, aku nggak minta apa pun. Aku juga invenstasiin banyak uang untuk bisnisnya. Kalau dia berani menyakiti kamu, aku nggak akan pernah maafin dia, bahkan kalau aku mati.”
…
Senin.
Avery naik taksi ke Sterling Group.
Itu adalah pertama kalinya dia pergi ke perusahaan Elliot.
Gedung Sterling Group menjulang tinggi dan megah.
Dia melangkah keluar dari taksi dan menuju lobi lantai dasar.
"Nona, apa kamu punya janji?" Tanya resepsionis.
Avery menjawab, “Nggak. Tolong panggil Chelsea Tierney. Bilang kalau Avery Tate mau ketemu dia. Dia akan lihat aku waktu dia denger nama aku.”
Resepsionis itu menatap Avery sebentar. Dia memperhatikan bahwa dia berpakaian bagus, jadi dia memanggil Departemen PR untuknya.
Tak lama kemudian, Chelsea turun.
Dia keluar dari lift dan berjalan menuju Avery. Dia melirikn
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link