Bab 69
Dalam cahaya yang bersinar, kulit gadis yang sudah putih semakin terlihat pucat.
Suara dari ponsel itu mengganggu keheningan ruangan, tetapi Rhea seolah tidak mendengarnya.
Pandangannya tertuju pada pohon magnolia di luar jendela. Seakan-akan yang dilihatnya bukanlah pohon, melainkan surga dunia.
Cavero berkata dengan suara serak, "Rhea, a-aku akan menjawab telepon sebentar. Aku akan kembali untuk menemanimu."
Cavero menatap layar ponselnya lama. Sayangnya sampai suara dering telepon itu menghilang, Rhea tetap tidak menjawab pertanyaan cavero.
Kemudian, telepon kedua masuk.
Dia merasa cemas dan tahu bahwa Celia pasti mengalami masalah. Perempuan itu tidak akan menelepon dua kali berturut-turut, kalau dia baik-baik saja.
Cavero menggigit bibirnya dan memilih berbalik pergi.
Tangannya baru saja menyentuh gagang pintu, suara datar Rhea terdengar dari belakang,"Cavero, tolong jangan datang lagi."
Dia terhenti di tempat, tenggorokannya tiba-tiba kering, "Rhea, jangan bicara seperti itu! Aku
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link