Bab 51
Marko merasa tersanjung karena bisa mendapatkan perhatian Yasa, padahal dia sudah setua ini.
Meskipunn masih muda, Yasa adalah seseorang yang genius dan kritis. Siapa pun yang berani meremehkannya barang sedikit saja, pasti akan mengalami kekalahan yang menyakitkan.
Namun, jika menyangkut urusan Cavero, anak seperti Candra saja pasti bisa menyelesaikan masalah itu. Jika sampai Yasa turun tangan, bukankah itu membuatnya terlihat berlebihan.
Marko terkekeh pelan, kemudian menjawab, "Kamu tahu kalau dia cuma salah satu mitra, 'kan? Aku sudah bertahun-tahun nggak mengurusi perusahaan. Jadi, entah bagaimana mereka bisa menemukanku di sini?"
Dengan mudahnya, Marko mengalihkan pembicaraan ke topik lain, sedangkan Rhea pun tak terlalu memperhatikan. Sepanjang makan malam itu, Rhea hampir tidak banyak bicara.
Sembari mengobrol santai dengan Marko, tangan Yasa terus sibuk menyodorkan berbagai makanan ke piring gadis kecil di sampingnya.
Pipi Rhea penuh dengan makanan, membuatnya terlihat seperti
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link