Bab 16
Celia tertegun, lalu menggigit kencang bibirnya. Wajahnya kembali menampilkan ekspresi memelas, seolah-olah ingin menangis. "Aku ..."
"Rhea! Apa maumu, sih! Batu banget! Mau pakai cara lembut atau kasar tetap nggak ada gunanya!" bentak Cavero keras, mengepalkan tinjunya.
"Celia sudah cukup sabar dan selembut ini, dia nggak masalah sama sikap kasarmu. Tapi, kalau kamu masih terus bertindak seenaknya, jangan salahkan aku kalau aku bersikap semaunya!"
'Hubungan kita bisa diselesaikan baik-baik, kenapa malah menyerang Celia terus?' batin Cavero, benar-benar bingung dengan pola pikir Rhea.
'Memangnya, cuma boleh ada satu wanita di sisiku?' pikir Cavero dalam hati.
Sembari memikirkan itu, dia melanjutkan, "Memangnya, cuma kamu yang boleh ada di sisiku? Kalau gitu, aku nggak usah menjadi aktor, nggak usah syuting lagi! Biar aku tiap hari di rumah saja, nggak ketemu siapa-siapa!"
Cavero berteriak keras, wajahnya merah padam karena amarah, seakan-akan wanita di depannya adalah si musuh bebuyuta
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link