Bab 88
Di sudut tangga.
Valerie menahan dadanya yang naik turun, napasnya tersengal-sengal, air mata berlinang, mencoba meraih kerah baju Sean.
"Aku nggak tahu kalau ada serbuk sari di tempat Kak Naomi, makanya aku jadi nggak berhati-hati ... Uhuk uhuk ... "
"Valerie, jangan bicara lagi!"
Sean segera menggendong Valerie.
Naomi masih berdiri di atas tangga. Dengan tatapan tajam penuh amarah, Sean berlari ke arahnya, mendorongnya hingga tersentak, lalu mengucapkan satu kalimat sebelum pergi.
"Naomi! Aku benar-benar kecewa padamu!"
"Kalau terjadi sesuatu pada Valerie, aku nggak akan melepaskanmu!"
Tangan Sean yang gemetar menekan tombol lift, orang di pelukannya kesulitan bernapas karena asma, dan sosoknya membaur dengan sosok di ingatan Sean. Keringat mulai mengalir di dahi Sean. Mengabaikan tatapan terkejut karyawan dalam lift, dia menundukkan kepala ke bahu Valerie.
"Jangan mati ... kumohon ... "
Menyadari ada nyawa dalam bahaya, karyawan di lift segera keluar.
Naomi berjalan keluar dari area

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link