Bab 103
Berulang kali, semuanya hanya tentang penolakan dan sikap masa bodoh dari Naomi.
Kalau ini dulu, mana mungkin Nana hanya diam melihatnya dipukul sambil menikmati makanan dengan santai?
Dulu, Nana pasti sudah berlari ke arahnya, menghadang penggaris rotan itu dengan tubuhnya sendiri, menangis dan bertanya apa dia baik-baik saja.
Namun, sekarang? Tidak ada apa-apa.
Naomi bahkan bisa naik ke mobil pria lain dengan tenang setelah dia membantu Naomi.
Memikirkan itu saja sudah cukup membuatnya ingin segera menemukan Naomi dan menanyakannya secara langsung.
Di sisi lain, Roberto memperhatikan Sean dengan mata menyipit, mencoba menebak masih ada berapa persen perasaan pria itu terhadap Naomi.
Sementara itu, Salma sudah lebih dulu membuka mulut.
"Naomi itu memang nggak pernah hormat sama Roberto. Dia tahu ayahnya masuk rumah sakit, tapi nggak pernah datang sekali pun. Pak Sean, hubungan Anda dan Naomi sangat baik, bisa nggak Anda membujuknya? Bagaimanapun juga, Roberto tetap ayah kandungnya dan

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link