Bab 1
"Lilith, aku akan turuti maumu, kita akan cerai."
Di ICU rumah sakit.
Surat cerai yang sudah ditandatangani dilempar ke depan Lilith.
"Apa kita sudah menikah?!"
Tulisan surat cerai itu langsung menarik perhatian Lilith Senara.
Arnold Yolan adalah pria yang hebat di Kota Damas. Tidak hanya memiliki pendidikan yang baik, di umur 18 tahun dia juga sudah mengambil alih seluruh Keluarga Yolan dan menjadi pengusaha termuda di sejarah.
Jadi enam tahun kemudian dia akan menikah dengan pria idolanya?!
Ini pasti sedang mimpi!
Lilith mencubit pipinya.
Ah, sakit sekali!
Saat Lilith masih kaget, gadis kecil yang rambutnya disanggul berjalan ke depan Lilith sambil menarik ujung bajunya dengan takut.
"Kelak aku akan patuh padamu. Meski kamu mengambil darahku lagi, juga nggak apa-apa. Ibu, bisakah jangan cerai dengan ayah dan meninggalkanku dengan kakak ...?"
Gadis yang berusia lima tahun itu terlihat kurus dan lemas, bahkan ada banyak memar dan bekas jarum di tangannya.
Otak Lilith seperti berhenti berputar.
I ... ibu?
Berarti enam tahun kemudian, dia bukan hanya menikah dengan Arnold, juga melahirkan seorang putri?
Seingatnya setelah dia mengikuti acara reuni, dia dikejar oleh seorang pembunuh berantai.
Lalu dia terluka dan pingsan. Begitu buka mata, dia sudah terlahir kembali ke enam tahun kemudian.
Dia tidak hanya menikah dengan idolanya, juga menjadi ibu.
Ini sungguh seru!
"Sayang, siapa yang melakukan ini?" Lilith memegang tangan gadis itu sambil bertanya dengan lembut.
Meski dia yang 18 tahun tidak tahu bagaimana jadi seorang ibu, dia tahu harus membela anaknya!
Siapa yang berani menyakiti putrinya?!
Janet menatap wanita di depan dengan kaget, matanya juga berkaca-kaca.
Ini pertama kalinya ibunya berbicara lembut dengannya.
"Jangan sentuh adikku!" Jayden menarik adiknya ke belakangnya, lalu menatap ke arah Lilith dengan dingin. "Kamu nggak usah pura-pura. Janet bisa luka seperti ini karena kamu."
Lilith mengerutkan alisnya. "Aku? Bagaimana mungkin?"
Biasanya dia memang angkuh, bahkan gampang marah, tapi tidak mungkin bodoh sampai menyiksa anak sendiri.
Jayden mendengus dingin. "Apa yang nggak kamu lakukan demi pria bajingan itu? Membiarkan putri kandung sendiri menjadi kantong darah untuk dia, sekarang masih ingin menggunakan sumsum tulang Janet untuk menolong putrinya."
"Lilith, kamu nggak pantas jadi seorang ibu!"
"Kak, jangan mengatai Ibu seperti itu."
Janet takut ibu yang begitu lembut akan menghilang.
Dia memohon pada Lilith sambil menangis, "Nggak ada yang memaksaku, aku yang bersedia melakukan itu .... Asalkan Ibu nggak bunuh diri lagi, aku rela melakukan apa pun."
Arnold memeluk putrinya sambil membujuknya.
Lalu melihat Lilith dengan kecewa.
"Besok, kita ke Biro Catatan Sipil untuk mengurus surat cerai."
Awalnya dia kira asal dirinya rela menunggu, suatu hari Lilith pasti akan berubah pikiran.
Namun, waktu enam tahun ini memberinya pelajaran yang dalam. Tidak cinta, ya tidak cinta. Meski dia menunggu 60 tahun lagi, Lilith hanya akan mencintai Edison Faras.
Dia tak akan pernah mendapatkan cinta Lilith, bahkan sedikit pun tidak.
Arnold membawa kedua anaknya pergi, hanya meninggalkan Lilith yang kebingungan di sana.
Lilith tidak tahu apa yang sudah terjadi selama enam tahun ini, tapi dilihat dari kondisi sekarang selama enam tahun ini dirinya sudah menjadi orang yang jahat.
Lilith ingin tahu jelas apa yang terjadi selama enam tahun ini.
Namun, saat dia mengambil ponsel, dia baru tahu kalau di dalam ponselnya hanya tersimpan nomor telepon Edison.
Lilith mencoba mengingat nomor telepon sahabatnya, Aria Denver.
Setengah jam kemudian.
Aria yang mengenakan kemeja hitam wanita datang ke bangsal rumah sakit.
"Aria!"
"Siapa kamu?"
Tatapan Aria sangat dingin, bahkan mendorong Lilith dengan sikap waspada.
Karena provokasi seorang pria, Lilith memutuskan semua hubungan dengan Aria, bahkan menganggap Aria sebagai musuh.
Namun, hari ini Lilith tidak hanya berinisiatif meneleponnya, bahkan memeluknya dengan akrab. Ini sungguh aneh!
"Aku ini Lilith, tapi Lilith yang berumur 18 tahun."
Kalau orang lain pasti tidak percaya akan hal aneh seperti ini.
Namun, Aria percaya.
Lilith yang berusia 18 tahun adalah nona dari Keluarga Senara, juga wanita terbaik di Kota Damas, bisa dibilang dia sangat angkuh. Namun, Lilith yang berusia 24 tahun sangatlah rendah diri, bahkan menjadi budak cinta yang ditertawai banyak orang.
"Aria, apa yang terjadi selama enam tahun ini?"
Lilith ingin segera mengetahui semua yang terjadi dalam enam tahun ini.
Bagaimana dia bisa menikah dengan Arnold?
Lalu apa yang dia buat sampai putra dan putrinya begitu membencinya serta takut padanya?
Akhirnya, Lilith pun mengetahui semua yang terjadi selama enam tahun ini dari Aria.
"Bisa dibilang, enam tahun kemudian aku menjadi budak cinta dan penjilat? Lalu aku menyerahkan Grup Senara ke orang demi seorang pria? Alhasil dia mengkhianatiku dan melahirkan seorang putri dengan cinta pertamanya?"
"Kemudian aku memaafkannya dengan murah hati, bahkan memaksa putriku untuk menjadi budak pendonor darah untuk putrinya?"
Lilith sangat kaget dan tidak mengerti dengan perbuatannya.
"Ha? Apa manfaatnya untukku?"
Bisa-bisanya tidak mau bersama dengan pria yang hebat, malah mengejar pria miskin yang jelek?
Aria hanya memutar matanya. "Aku mana tahu apa manfaatnya untukmu? Waktu itu aku bahkan mencurigai kalau Edison sudah memberimu pelet."
"Kamu bahkan memaksa Janet yang baru berusia lima tahun untuk menolong Edison dan putrinya."
"Akhirnya sikap semena-menamu membuat Arnold mengajukan cerai padamu."
"Apa?" Lilith penuh dengan kebingungan!