Bab 77
Awalnya, mereka ingin menggunakan kesempatan ini untuk menjilat Tim Pemberani dan melindungi pendatang baru yang mereka rekomendasikan.
Namun, usaha itu sia-sia belaka.
Ternyata, anak ini juga diminati Tim Pemberani.
Instruktur yang memimpin tampak makin pucat sebelum mendengus dingin. Dia tidak berkata apa-apa, hanya berbalik dan keluar dari ruang ujian.
"Pak ..."
Winona tiba-tiba melambai ke arah empat instruktur itu dan berteriak, "Ujianku?"
Sebelum instruktur jangkung itu sempat bicara, Malingga menepuk dada dan berkata, "Jangan khawatir! Kamu pasti sudah lulus ujian!"
Lalu, dia mendekati telinga Winona dan berbisik, "Nona, yang waktu itu kubilang, aku mau gabung dengan Parade Malam Siluman biar lebih santai ..."
"Ahem ..." Winona juga merendahkan suaranya dan menjawab, "Aku juga sudah bilang, iuran bulanan ..."
"Aku bersedia bayar satu miliar rupiah per bulan! Asal bisa kerja di lingkungan yang benar-benar aman, satu miliar rupiah bukan apa-apa."
"Oke, sepakat! Selamat ..."
Tepat
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link