Bab 74
Teriakan pemuda masih terdengar selama dia melayang dan tiba-tiba terputus saat dia terjatuh di antara pepohonan.
Orang pertama yang tersadar adalah para instruktur yang bertanggung jawab atas ujian serangan ini.
Salah satu dari mereka berteriak marah, lalu cepat-cepat melompat keluar ruang ujian dan berlari menuju hutan.
Instruktur lain juga menghubungi tenaga medis.
Hugo mendengar suara langkah orang-orang berlarian menuju hutan.
"Ada apa sekarang? Aku cuma memukulnya, apa perlu sampai sepanik itu?"
Hugo tidak mengerti.
Dia saja sengaja memukul dengan pelan tadi.
Kalau dia pakai kekuatan penuh, pemuda itu mungkin sudah hancur berkeping-keping. Tanpa kesempatan untuk berteriak sama sekali.
Dia juga bisa mengukur kekuatan pemuda itu. Jadi, dia yakin 100% pukulannya tidak akan menyebabkan kematian, bahkan tidak luka.
Namun, wajah cemas orang-orang terlihat seperti mencemaskan ayah mereka sendiri.
"Hugo, kenapa kamu di sini?"
Winona menyimpan sabitnya, agak tertegun ketika menatap Hugo.
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link