Bab 98
Gagak: "Masa berlaku harga sebesar 100 kali lipat sudah berakhir."
Gagak: "Sekarang 200 kali lipat."
Si Kelinci Cantik: "Aduh!"
Si Kelinci Cantik: "Apa kamu sedang bercanda dengannya?"
Si Kelinci Cantik: "Kamu sengaja memanfaatkan situasi ini untuk merampok, ya?"
Si Kelinci Cantik: "Tapi aku suka idemu ini."
Alice mencoba membayangkan ekspresi Marisa saat menerima pesan ini, bibirnya melengkung dengan senyum kecil. Kemudian, dia meletakkan ponselnya dan melanjutkan sarapan.
Ketika Carlo hampir selesai sarapan, dia bangun untuk mengambil kunci mobil.
"Alice, sopirnya hari ini izin. Kebetulan Ayah ada waktu, Ayah akan mengantarmu dan Eden pergi ke sekolah," kata Carlo dengan ramah sambil tersenyum.
Sikap merayu seperti itu membuatnya tidak lagi memiliki keagungan sebagai kepala keluarga seperti dulu.
Alice dengan acuh tak acuh meliriknya. Dia merasa ada udang di balik batu.
Dia tidak menolak, tetapi Eden menolak.
"Lebih baik aku berjalan kaki ke sekolah, daripada harus naik mobil yang sa
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link