Bab 954
Setelah berjalan keluar halaman, Leni menelepon kembali petani itu dan berkata dengan nada mencela, "Nona Silvi bilang, mereka nggak punya uangnya. Kalau kamu memang berani, silakan datang saja dan buatlah keributan."
Setelah berkata demikian, dia menutup teleponnya.
Keesokan harinya.
Silvi bangun pagi-pagi sekali dan hendak memberikan ucapan selamat tahun baru kepada para tetua sebelum pergi ke konser piano pribadinya. Saat menyikat giginya, dia merasa tenggorokannya sedikit gatal dan tidak bisa menahan batuk beberapa kali.
Silvi tidak terlalu memperhatikannya dan mengira dia baru saja tidak sengaja menusuk tenggorokannya saat menggosok gigi.
Setelah mandi, Silvi turun untuk sarapan bersama Niko. Begitu dia duduk, seorang pelayan segera bergegas masuk.
"Pak Niko, Nona Silvi, ada orang yang membawa jasad di depan pintu untuk membuat keributan. Dia bilang, Nona Silvi sudah membunuh istrinya," jelas pelayan itu.
Mendengar ini, jantung Silvi sontak berdebar kencang. Apakah petani itu bena
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link