Bab 934
Dia perlahan menggenggam tangan Alice, mengelus punggung tangannya dengan lembut, "Sayang, cepatlah bangun, ya? Kumohon."
Ketiganya berdiri di sekitar tempat tidur, berbicara dengan penuh kasih sayang. Waktu setengah jam berlalu begitu cepat, dan Evren mengetuk pintu untuk mengingatkan mereka bahwa waktunya habis.
Damian sama seperti kedua anaknya, merasa enggan untuk pergi. Ketika dia bangkit, tiba-tiba merasakan jari tangan kecil di telapak tangannya bergerak sedikit.
Dia terdiam sejenak, lalu memperhatikan lebih cermat. Tangan wanita itu kembali tak bergerak. Dia mengira itu hanya ilusi, lalu segera menatap wajah Alice. Beberapa saat kemudian, bulu mata wanita itu yang tertutup secara alami bergetar sedikit.
Rio juga melihatnya, "Ibu! Ibu sudah bangun!"
Mendengar itu, Evren segera maju memeriksa data monitor. Memang ada tanda-tanda kesadaran, dan dia segera memanggil asistennya serta perawat.
Alice samar-samar mendengar suara anak-anak memanggilnya. Kesadarannya mulai kembali, dan h
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link