Bab 90
Selvi juga tidak merasa canggung. Dia lanjut berkata, "Ternyata kamu nggak suka makan hati angsa, ya. Baiklah, aku akan ingat. Steik sapi Kobe mereka juga enak, coba kamu cicipi."
"Aku nggak suka makan steik," kata Damian lagi.
Alice mengangkat matanya dan meliriknya sekilas. Damian tidak makan steik? Memangnya dia sarapan bersama hantu pagi tadi?
Selvi terdiam.
Lalu, akhirnya dia mengerti maksudnya. Damian bukan tidak suka makan, tetapi tidak ingin makan.
"Kalau begitu, ayo kita pergi ke ruang istirahat. Aku akan periksa tubuhmu," ucap Selvi sebelum berdiri dan mengambil kotak obat yang ada di samping.
Ruang istirahat yang dia maksud adalah ruangan kecil tempat Alice pergi untuk menarik kursi sebelumnya.
Di dalamnya ada tempat tidur dan sofa, bahkan ada kamar mandi. Benar-benar ruang istirahat yang berfasilitas lengkap.
Hanya saja, tidak ada yang tahu tujuan mereka masuk adalah untuk berobat atau melihat sesuatu yang lain.
Alice berpikir dalam hati, "Dengan kecerdasan Damian, dia past
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link