Bab 783
"Besok adalah batas terakhir." Saat itu, seorang tunawisma berjalan melewatinya untuk mengingatkannya.
Jovi merasa terkejut. Dia memeluk dirinya sendiri dengan erat, menatap tunawisma itu dengan takut.
Tunawisma itu menoleh kembali, lalu membuat gerakan menggorok leher ke arahnya dengan wajah muram. Ini membuat Jovi langsung bangkit untuk melarikan diri.
Malam makin larut.
Jovi tidak tahu harus pergi ke mana. Dia kelaparan hingga perutnya terasa kosong, tetapi dia hanya bisa duduk di tepi sungai, terpaksa mengisi perutnya dengan rumput.
Bahkan saat dulu tinggal di gunung, dia tidak pernah berada dalam keadaan seburuk ini. Dia merasa marah!
Seharusnya uang 400 juta dari Nenek Yulia sudah berada di tangannya. Semua ini gara-gara Alice!
Jika Alice tidak muncul, sekarang dia sudah punya uang untuk menginap di hotel!
Bagaimana mungkin dia berada di sini, merasa ketakutan, juga kelaparan?
Alice ini benar-benar ingin membunuhnya!
Jovi mengingat semua yang terjadi belakangan ini. Dia kehilanga
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link