Bab 627
Alice menundukkan kepala. Dia terdiam saat melihat tangan Damian memegang erat tangannya.
Siapa sangka seorang Pemimpin Aula Bintang yang terkenal akan merasa gentar begitu memasuki kamar mayat?
"Aku khawatir kamu ketakutan," jelas Damian.
Alice tercengang mendengar penjelasannya.
Alice tersenyum tidak berdaya. Dia pun berjinjit dan mencium pipi pria itu.
Mata Damian berbinar. Jakunnya naik turun, tetapi masker yang menutupi wajah mereka membuat Damian tidak bisa sepenuhnya mengungkapkan perasaannya.
"Masih takut?"
"Masih."
Alice terdiam seribu bahasa.
Alice menjadi curiga bahwa Damian melakukannya dengan sengaja!
Pintu besi berdentang keras, disertai jeritan ketakutan dari seorang anak laki-laki. Dia menjerit, "Apa ada orang di sana? Cepat keluarkan aku! Huhu."
"Lho, Nak, bukannya kamu sudah meninggal?" tanya kakek itu saat berjalan menuju kamar mayat di ujung lorong dan membuka pintu dengan kunci.
Ketika pintu terbuka, seorang anak laki-laki yang mengenakan pakaian pasien keluar deng
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link