Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 463

Silvi memandang Damian dengan tatapan polos. Seolah-olah merasa tersakiti dan berkata, "Paman, aku ... " Damian sama sekali tidak memberinya kesempatan untuk berbicara. Dia langsung berkata, "Diamlah, Alice punya banyak waktu untuk menyelesaikan semua perbuatan jahat yang kamu lakukan. Kamu terburu-buru datang ke sini, apa karena kamu nggak bisa hidup sampai besok? Pergilah!" Silvi terkejut. Dia terdiam seperti patung, ekspresi wajahnya berubah-ubah karena diserang habis-habisan oleh Damian. Alice terkejut bingung melihat Damian. Ini pertama kali dia menyadari bahwa pria ini memiliki mulut yang tajam. Damian menarik tatapannya dan melihat ke arah Anis, lalu berkata dengan nada dingin, "Dan juga kamu, jika menginginkan seorang putri, berusahalah dengan istrimu untuk melahirkan putri kalian. Jangan berharap banyak pada Alice! Jika mengadopsi anak semudah ini, lalu apa gunanya panti asuhan!" Setelah selesai bicara, Damian tidak memedulikan reaksi Anis, lalu dia menggenggam tangan Alice da

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.