Bab 304
Jika memungkinkan, dia ingin Alice bisa pergi ke luar negeri bersamanya.
Namun, saat dia hendak mengutarakan keinginannya, ponsel Alice berdering, memotong pembicaraan mereka.
Alice melihat layar ponselnya. Nama Damian tertera di sana.
Dia menjauh sedikit, lalu menjawab telepon, "Halo?"
"Kamu di mana? Sudah lama sejak bel pulang berbunyi, kenapa belum keluar juga?" tanya orang dari ujung lain telepon. Suara pria itu begitu dalam dan menggoda. Suara indahnya seolah bisa membuat siapa pun terpesona.
"Yang kamu maksud bel pulang itu bel pulang siang?" tanya Alice saat teringat ucapan pria itu tadi pagi.
Meskipun Akademi Veritas punya banyak siswa yang tinggal di asrama, sebagian besar siswa tidak pulang saat siang hari. Akademi ini dilengkapi dengan kantin dan asrama untuk para siswa beristirahat.
Di ujung telepon, Damian terdiam sejenak sebelum akhirnya berkata, "Aku merindukanmu."
Tidak ada balasan terdengar.
"Kamu di mana? Aku akan menemuimu, kita bisa makan siang bersama," lanjut Dami
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link