Bab 295
Alice ingin ikut ke rumah sakit, tetapi tiba-tiba Damian menahannya di depan pintu utama.
Sebuah peluru dengan cepat terbang dari atap gedung di seberang dan tepat mengenai dahi Marisa.
Satu tembakan ke kepalanya, kepalanya pecah dan otaknya bertumpahan ke mana-mana.
"Aaahhh!" Orang-orang di ruang tunggu kantor polisi teriak ketakutan, semuanya berlarian dan kondisi di tempat kejadian menjadi kacau balau.
Damian menutup mata Alice dengan tangannya, dia tidak ingin Alice melihat kondisi yang menyeramkan itu. Sementara matanya melihat ke arah di mana peluru ditembakkan.
Alice membuka tangannya dan menoleh ke arah datangnya peluru.
Bayangan hitam di atap gedung di seberang menghilang dengan cepat.
Polisi segera datang dan mengunci gedung di seberang, lalu menyelidiki pelaku satu per satu.
Dalam negeri, senjata api dilarang. Pembunuh tidak hanya berani menggunakan senjata api di dalam negeri, dia bahkan secara terang-terangan membunuh di depan kantor polisi. Ini adalah tindakan yang menghi
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link