Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 242

"Konten email ini cukup untuk membuktikan bahwa Lidya dan ibunya bukan meninggal secara kebetulan!" kata Andika dengan emosional, "Namun, kita harus memastikan bahwa email terjadwal ini memang benar dikirimkan oleh Lidya sendiri." "Benar, aku sudah menyuruh seseorang untuk mengecek alamat login WhatsApp dari nomor ini." Alice melanjutkan, "Aku berencana untuk pergi ke alamat ini." "Aku pergi bersamamu. Kamu seorang wanita, nggak aman. Kirimkan lokasimu kepadaku, aku datang menjemputmu sekarang," kata Andika. "Oke," balas Alice. —— Di sisi lain. Di keluarga Gunawan. Marisa turun dari mobil, wajahnya tanpa riasan dan terlihat lelah. Dia berdiri di depan halaman rumahnya sendiri dan mengambil napas dalam-dalam. Akhirnya dia dibebaskan. "Bu, ayo masuk ke dalam rumah, luar sini terlalu dingin," kata Ricky sambil berjalan keluar rumah. Kemudian, dia menyangga Marisa dengan penuh perhatian. "Nggak perlu terburu-buru," jawab Marisa melambaikan tangannya. Kemudian, dia berjalan ke beberapa poho

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.